Jumat, 03 September 2010

Perbedaan Arumi Bachsin dan Field Researcher MARS





Ini adalah berita yang menghibur, sekalipun akan terlihat berlebihan...


Tahukah Anda, bahwa saat ini, kami, Field Researcher dari PT MARS, untuk proyek RCS 2010, mendapatkan durian runtuh....yaitu memiliki kesamaan nasib dengan Arumi Bachsin...Ini detailnya...


Arumi Bachsin, bulan Ramadhan ini, deg-degan, pada saat pengalaman pertama kali, dirinya kuliah di Universitas Bunda Mulia (Arumi Bachsin bukan Field Researcher PT MARS)


Sementara  kami, kebanyakan field researcher RCS 2010 PT MARS, Marketing Research Specialist, deg-degan, pada saat pengalaman pertama kali, menanti pembayaran fee atau bahkan gaji, yang dijanjikan oleh pihak perusahaan.


Persamaannya adalah DEG-DEG AN dan PENGALAMAN PERTAMA


Perbedaannya, bagi ARUMI BACHSIN (dan mungkin sama seperti pihak TOP MANAJEMEN PT MARS)  ia sudah tidak kelimpungan memikirkan periuk nasi, bahkan sangu untuk lebaran, sementara kami, jangankan sangu, periuk nasi tuk lebaran pun masih bingung kami pikirkan, akan mengepul atau malah kami terpukul...

Duh Gusti....Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun

Rabu, 01 September 2010

Wafatnya Big Boss dan Keterlambatan Pembayaran Fee

Alkisah, terjadi keterlambatan pembayaran fee bagi para petugas lapangan di MARS, tentu, sebelum terjadi pembayaran, banyak rumors yang berkembang di antara petugas lapangan, bahkan sempat terdeteksi, website marsindonesia(dot)com, berantakan, entah ada yang "ngacak-ngacak" atau sedang diupdate tapi sang admin lupa "menginvisible" website untuk temporer.


Agar tidak lupa, berikut ceritanya :


Setting  I :

Para team leaders  berkumpul (atau lebih tepatnya dikumpulkan) mendengarkan arahan dari wakil MARS



Wakil dari MARS : Keterlambatan ini bukan disebabkan kemampuan keuangan internal perusahaan, melainkan karena jumlah uang yang harus dikeluarkan besar, maka yang harus tandatangan adalah big boss, bukan yang lain, dan kebetulan ia sakit. Hari ini, tidak kurang Rp 1 M uang keluar, nah, untuk itu nggak sembarang orang yang berani tandatangan. Saya pun mendatangi rumah si Big Boss, dan benar ia sakit.


Team leaders : Manut-manut, berusaha mencerna, sebagian berusaha menahan tawa, atau melepaskan tawa dalam hati...




Setting II


Team leaders menyampaikan informasi ini kepada anggota timnya atau para interviewer


Team Leader : Menurut informasi yang kami dapatkan, keterlambatan ini murni bukan karena ketidakmampuan MARS secara finansial, melainkan karena pihak yang harus menandatangani atau menyetujui keluarnya uang ini, big boss,  sedang sakit, maka pembayaran tertunda. Itu informasi yang bisa kami sampaikan...


Interviewer I : (memotong) wah, untung si Big Boss, gak meninggal, kalau ia mati, berarti pembayaran kita semua gak bakal keluar donks


Interviewer II : iya ya, aneh juga, saya kira MARS perusahaan besar yang memiliki pola manajemen professional, ternyata, tidak ada pola pendelegasian wewenang, jangan-jangan MARS hanya perusahaan bermodalkan keberuntungan


Interviewer III : hush, jangan berpandangan seperti itu, kalau memang big boss nya mati, ya kita pasti dibayar, tapi entah kapan, paling kalau urusan asuransi dirinya dah kelar...he..he..he... Lagian MARS bukan perusahaan yang bermodalkan keberuntungan kok...Kita aja yang belum beruntung, masih ngambil job di MARS....




Team leader, interviewer I dan II : !?!?!?!?!?









Selasa, 31 Agustus 2010

Thanks To Rokusan Seriten

Duh, susahnya merancang header, untunglah, pertolongan datang via google...


Terima kasih untuk Rokusan Seriten   Rokusan Seriten On Deviant Art karyanya menginspirasikan "wajah tertawa yang ikhlas. Semoga, editan yang apa adanya, menambah semangat siapa pun tuk merenung, menertawakan, apa-apa yang akan kami tulis, dan berasal dari pembelajaran kami di MARS, salah satu marketing research di Indonesia.




Salam

Mati Ketawa Ala MARS, pijakan pemenungan

Awalnya, seperti ingin membuat Anda semua tertawa terbahak-bahak, tapi kenyataannya, ini adalah ungkapan kesedihan, yang apabila ditelan, tidak dikeluarkan, bisa menyebabkan penyakit lever.


Maka, dengan segala kerendahan hati, kami ungkap, semoga dapat membuat rekan-rekan field researcher,  yang masih, sudah alumni, atau akan ke MARS, tertawa...


Entah tertawa sinis, tertawa trenyuh, semua silakan...


Bagi Anda yang akan menggunakan jasa MARS, blog ini tidak ingin mempengaruhi pendapat Anda, ia hanya mencoba untuk menawarkan suatu pembelajaran, yang dapat Anda jadikan pegangan atau malah Anda ludahkan...


Pilihan ada pada Anda, Anda mempertimbangkan, itu hak Anda, Anda melecehkan, itu hak Anda


Mari kita tertawa....(semoga dengan tertawa, fee cepat turun...maaf, curhat colongan....Amin)


O ya, agar gak nyasar ke mana-mana, MARS di sini adalah perusahaan marketing research yang ada di Indonesia, bukan di tempat lain, apalagi di Kutub Utara, thanks.